Namlea (20 September 2017) - Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis P&K) Kabupaten Buru mengundang lebih 50 kepala sekolahnya untuk mematangkan kesiapan
menyambut kedatangan Guru Garis Depan di Kabupaten Buru. Bapak Norman Hamzah,
SH.M.MPd (Kadis P&K Kab. Buru) mengajak kepala sekolah untuk ikut
mengapresiasi kedatangan 126 Guru GGD tersebut, “kita harus bersyukur dengan
kedatangan guru-guru muda ini dari berbagai provinsi di Indonesia yang datang ke Buru untuk membantu pendidikan kita, mereka masih
muda-muda dan mereka adalah keluarga baru kita, mohon agar di perhatikan dan dibantu
jika mereka ada kendala dalam melaksanakan tugas” ungkapnya diawal pembicaraan.
Dalam rapat tersebut selain Kepala Sekolah, Pihak dinas, juga dihadiri empat perwakilan GGD (Kaharman, Fitri Aria HSB, Umul Marufah, Ulimah Rianasari). Yang datang lebih awal di kabupaten buru sejak 16 September 2017.
Pada sesi FGD, diberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengutarakan berbagai kendala di lapangan. Secara umum kepala sekolah masih sangat butuh tambahan Guru, namun ada beberapa masalah lain, misalnya di Sekolahnya sudah sesuai rasio guru dan rombel tapi mendapat GGD yang banyak hingga khawatir dengan kekurangan jam mengajar nantinya, disisi lain ada sekolah yang sudah memiliki guru Bahasa Indonesia akan tetapi mendapatkan GGD dengan jurusan Bahasa Indonesia juga dan beberapa hal yang serupa. Sehingga perlu relokasi tempat tugas ulang menurut menurut Kadis yang akrab disapa Bapak Norman tersebut tetapi masih menunggu regulasi dari pusat.
Sesi terakhir dalam rapat tersebut adalah teknis
keberangkatan GGD pada tanggal 23 September 2017 nanti setelah pelepasan dan penyerahan SK CPNS Oleh Bupati di Aula Bupati ke Tempat tugas. Masing-masing kecamatan
membentuk koordinator penjemputan, menentukan kendaraan yang akan digunakan,
menentukan titik kumpul hingga rumah dinas untuk GGD nantinya. Sebelum rapat ditutup
Bapak Muttalib Awang (Sekertaris Dinas P & K) membacakan hasil rapat untuk
dipahami secara bersama.
Pada sesi FGD, diberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengutarakan berbagai kendala di lapangan. Secara umum kepala sekolah masih sangat butuh tambahan Guru, namun ada beberapa masalah lain, misalnya di Sekolahnya sudah sesuai rasio guru dan rombel tapi mendapat GGD yang banyak hingga khawatir dengan kekurangan jam mengajar nantinya, disisi lain ada sekolah yang sudah memiliki guru Bahasa Indonesia akan tetapi mendapatkan GGD dengan jurusan Bahasa Indonesia juga dan beberapa hal yang serupa. Sehingga perlu relokasi tempat tugas ulang menurut menurut Kadis yang akrab disapa Bapak Norman tersebut tetapi masih menunggu regulasi dari pusat.
Reportase: Fitri Aria HSB
Editor: Ulimah Rianasari
Semoga bisa mencerdaskan anak bangsa. Di utamakan yg berakhlak kul karimah..
ReplyDeleteAamiin... Mohon doa dan dukungannya :)
ReplyDelete